Terima kasih sudah memasang link dibawah ini sebagai sumbernya Read more: http://denisaremania.blogspot.com/
RSS

Hidup di antara Mimpi, Harapan dan Kenyataan | Cerpen

(Cerpen) Kehidupan bukanlah impian….
Kehidupan bukanlah khayalan…
Kehidupan adalah kenyataan…
Tapi terkadang impian dan khayalan yang membuat mereka hidup menjadi terasa nyata….

Semua orang punya impian, impian yang membuat mereka hidup, dan harapan yang membuat mereka bertahan dalam hidup. Tapi apa yang terjadi ketika impian dan harapan di pertaruhkan dengan yang namanya kenyataan. Seolah impian dan harapan itu hanya menjadi angan–angan belaka, sedang kenyataan  menjadi takdir hidup yang nyata yang harus di jalani dan di terima dengan lapang dada, tak memandang sakit bahkan terlalu pahit.
Begitupun yang terjadi dengan vivi, remaja 19 tahun lulusan SMA tahun 2012 kemarin. Vivi yang semula selalu terlihat ceria dengan senyum manisnya dan tawa candanya yang tak pernah hilang. Kini semuanya berubah vivi lebih terlihat seperti pemurung yang matanya selalu kelihatan sembab, dan tatapan matanya seolah kosong. Mungkin karena terlalu banyak menghabiskan waktunya untuk menangis dan menguras habis air matanya.
Semua itu berawal ketika impian dan harapan vivi untuk masuk ke perguruan tinggi tahun 2013 ini sirna sudah dan menjadi kegagalan ke2, setelah sebelumnya vivi  juga gagal masuk perguruan tinggi tahun 2012 lalu. Itu semua bukan lah tanpa alasan, tapi dengan alasan yang cukup tidak bisa di mengerti, satu hal yang vivi tau adalah karena semula vivi menolak masuk perguruan tinggi pilihan orang tua dan kakaknya.
"yah oke… mungkin ini konsekuensi yang harus di ambil, harus kuliah tahun depan, aku terima itu” hanya pikiran itu yang terbesit di hati vivi.

Untuk menunggu setahun itu, vivi melawati hari-harinya dengan kegiatan-kegiatan yang seadanya “yang penting bermanfaat” pikirnya selalu begitu. Yang terpenting buat vivi adalah selama tidak merasakan kebosanan pasti vivi kerjakan.
Tapi seolah rasa bosan itu tetap datang meskipun tak di undang. Untuk itu vivi memutuskan untuk mencoba untuk melamar kerja. Meskipun hanya bebekal dengan ijazah SMA yang nilainya cukup memuasakan,tapi vivi tetap optimis dengan keputusannnya itu. Pertama kali melamar kerja di sebuah restoran yang baru beberapa bulan berdiri.
“mungkin ada harapan di sana” harap vivi
“tapi teman-temanku saja yang sudah lulus S1 masih belum dapet kerja, apalagi aku yang hanya mengandalkan ijazah SMA” pikir vivi yang perasaan itu memebuat niat vivi 0% lagi.
Dengan optimis vivi meneruskan langkahnya, vivi menitipkan lamarannya kepada teman kakaknya (kal sinta namanya), sorenya pun ia menerima telepon dari kak sinta.
“vi di suruh ke rumahnya bos ntar sore jam 5” suara kak santi di sebrang telpon mengagetkan vivi.
“oke….makasih kak” jawabnya senang hati.
“yu…. masama…..” jawab kak santi lalu menutup telpon.

Sore itu vivi di antar temannya (kak rendi) menuju rumah bos restaurant itu. Sessampainya di sana, vivi di persilakan masuk, sedangkan kak rendi hanya menuggui vivi di luar.
30 menit berlalu,vivi keluar berarti suadah selesai.
“udah vie…” tanya kak rendi simple. “udah..biasalah wawancara gitu…” jawab vivi.
Kemudian vivi dan kak rendi melaju dengan motor dengan kecepatan cukup tinngi karena hari sudah menjelang malam. 
“pasti di marahin nih…” pikir vivi selama dalam perjalanan pulang.
Sesampainya di rumah vivi Cuma bilang “makasih ya kak…” dengan senyumnya, kak rendi hanya mengangguk dan berlalu pulang. Memang kak rendi adalah cowok yang keren dan calm.
Seminngu kemudian vivi mendapat kabar bahwa ia tidak di terima kerja di sana. Hati vivi sedikit kecewa,tapi kekecawaan itu tidak harus menjadikan vivi larut dal
am keterpurukan. Vivi tetap bersikeras mencoba melamar kerja ke tempat lain, hingga beberapa kali, namun tetap hasilnya selalu nihil.
“a
hh payah aku ini gagal terus pikir vivi dengan nada penuh kekecewaan.
“sabar teman…semua ada waktnya…”
kata-kata itu terbesit di pikiranku, itu adalah kata-kata di message hp vivi kiriman dari teman vivi yang apabila vivi mengeluhkan permasalahnnya pada dia, dia selalu saja mengirimkan message itu. Tapi entah dia di mana sekarang, kini vivi dan dia hanya berkirim message saja tapi itu membuat vivi merasa cukup karena berarti dia masih peduli terhadapnya.
6 bulan begitu cepat berlalu namun kerjaan belum di dapat pula. “gagal ni
h ngebahagiain orang tua..” pikir vivi penuh kekekcewaan.
Meskipun sebenarnya vivi tau bahwa orang tuanya tidak pernah menyuruh vivi cari keja,
bahkan vivi ingat ketika orang tuanya melarang vivi untuk melamar kerja di luar kota.
“mau apa ke sana vi
?? jauh-jauh !! Tanya ayah.
‘mengadu nasib
lah..” jawab vivi spontan.
“cari uang,…bukannya di rumah juga tidak kekurangan apapun?
sela ayahnya lagi
“tapi k
an….” ucap vivi tidak melanjutkan perkataannya
“sebenarnya aku
cuma pengen belajar hidup mandiri dan cari kegiatan lain aja, aku cuma pengen kalian ngerti ini semua aku lakuin demi kalian juga” ucap vivi dalam hati.
“ya sudahlah…terserah..” ucap vivi sambil berlalu ke kamarnya dengan perasaan sedikit kesal.
Hari–hari selanjutnya di lewati vivi dengan kegiatan seperti dulu tanpa kegiata baru. Vivi sedikit senang ketika tau bahwa kakanya akan buka warnet.
“ntar aku yang jaga ya
hh…” pinta vivi tanpa rasa malu. 
“maunya….iya de
hh….” Jawab kakanya itu. 
Dengan itu bertambah kegiatan baru vivi di warnet. She is operator,
dia begitu menikmati kegiatan baru nya itu. Banyak yang vivi  dapat antara pengetahuan teknologi dan informaasi terupdate. Terkadang vivi pun lebih tau bahkan so tau.

4 bulan sudah vivi bergelut dengan kegiatan barunya sebagai operator warnet. Kini tiba saatnya orang-orang sibuk menyiapkan penerimaan mahasiswa baru (PMB) di berbagai perguruan tinggi.
Untuk itu vivi pun semangat sekali mencari program beasiswa di internet, langkah ini vivi ambil agar ia bisa masuk perguruan tinggi sedikitnya bisa meringankan orang tua. Begitu banyak informasi beasiswa yang ia dapat dari internet meskipun dengan satu klikan saja. Dan vivi pun mencoba program beasiswa dengan fakultas yang di ambil fakultas ekonomi jurusan akuntansi, maka dari itu vivi mengambil sekolah tinggi ilmu ekonomi.
Vivi mengikuti program beasiswa ini dengan niat mencari secercah cahaya harapan untuk mewujudkan impiannya. Walaupun ia tau kalau akhirnya akan di masukan ke perguruan tinggi di daerahnya. 
Dan ketika vivi tau bahwa satu dari program beasiswa yang di ikutinya mererima vivi sebagai mahasiswa dengan beasiswa tersebut,vivi pun segera memeberitahukan kepada kedua orzng ruanya dengan rasa senang dan bangga. 
“yah..ibu…akhirnya vivi berhasil masuk dan di terima dengan beasiswa…”
ucap vivi penuh rasa bangga. Tapi ayahnya hanya diam dan hal itu membuat vivi sedikit bingung. ”vi bukan ayah dan ibu tidak menyetujui tapi ayah ibu hanya khawatir  jika seandainya kamu kuliah di sana dan tinggal jauh dari keluarga, sedangkan di sana tidak ada sanak saudara, coba pikirkan baik-baik lagi…” ucap ayahnya tenang.
“tapi yah…”
ucapan itu tidak di lanjutkan vivi, karena buat vivi percuma saja itu tidak akan pernah merubah keadaan.
“tru
s gimana ..” lanjut vivi
“ayah ibu tau apa yang kamu inginkan,
tapi kamu juga harus tau apa yang kami khawatirkan, jika memang kamu ingin kuliah, kuliah saja di sini biar kami sekeluarga juga tidak cemas…”
“ya sudahlah terserah” kata vivi
“apa yang harus di cemaskan..”
pikir vivi sanbil berlalu menuju kamar . seperti biasanya, dengan sedikit kekecewaan karena harapannya gak ada lagi,air matapun menetes sedikit demi sedikit sampai rasa lelah dan cape itu datang dan membuatnya tertidur pulas dengan meninggalkan air matanya di pipi dan mata yang sembab pun membekas di pagi harinya.
Meskipun air matanya sudah sedikit terkuras tapi semua itu tidak mengurangi semangat vivi sedikitpun. Vivi yakin itu jalan terbaik dan masih ada harapan di depan sana,harapan akan vivi kuliah di perguruan tinggi di daerahnya. Setidaknya harapan vivi bisa kuliah tahun 201
3 itu akan menjadi kenyataan.

Ketika semangat vivi kembali mempersiapakan berkas
-berkas untuk melengkpai semua persyaratan masuk perguruan tinggi. Di saat itu pula permasalahan keluarga  datang, permasalahan yang tidak hanya membuat semangat vivi jadi pudar lagi tapi juga membuat vivi jadi merasa akan kehilangan atas harapan yang selama ini ia inginkan kuliah.
Semula permasalahan itu ia ketahui dari kakaknya kalau sebenarnya ayahnya mempunyai masalah yang cukup besar. Ayahnya sedang terlilit hutang yang cukup besar bekas biaya operasi ibunya setahun yang lalu.
dan akhirnya vivi baru menyadari bahwa yang meyebabkan ia gagal masuk kuliah tahun 2012 kemarin itu karena pasca operasi ibunya yang menghabisakan biaya puluhan juta rupiah, dan itu hasil pinjaman ayah ke orang lain
Sedangkan ayah tidak pernah menceritakan semua itu.
“apa mungkin ini juga kak
ak mempengaruhi niatku kali ini, semoga saja tidak” sempat vivi berpikir seperti itu, tapi dalam hitungan detik vivi segera membuang jauh jauh pikiran yang lewat sepintas itu, tapi ia tetap berharap semoga iti tidak kejadian.
Beberapa hari kedepan vivi melupakan semua permasalahn keluarganya,
vivi kembali merajut semangatnya yang sempat terputus. Ssemua berkas sudah beres tinggal ikut daftar dan tes USM. Dengan semangat yang sudah kembali pulih, vivi mengikuti tes USM yersebut. Dan seminngu kemudian hasil tes USM itu di umumkan, vivi kemudian melihat namanya di urutan 10 di antara ratusan nama yang di terima di perguruan tinggi tersebut. 

Tidak ada rasa bangga untuk kali ini,
karena vivi merasa itu bukanlan perguruan tinggi populer yang persaingan USM begitu ketat. Tapi rasa senang dan tenang kini ada dalam hatinya. “akhirnya aku bisa kuliah juga…” pikir vivi, “tapi masalah itu…” pikiran itu terlintas lagi di benak vivi. Memang tak bis adi pungkiri, permasalahn itu telah membuat vivi sedikit ketakutan akan kehilangan kesempatan untuk kuliah lagi. “sudahlah..” pikir vivi membuang jauh-jauh pikiran itu  dengan secepat kilat.
Sesampainya di rumah,
vivi menyampaikan bahwa ia di terima di perguruan tinggi itu.
“sekarang semua
sudah beres, vivi keterima di sana….” Ucap vivi riang.
Tapi ayahnya tak menanggapi perkataan vivi,
ayahnya terlihat tak bersahat.
“vi..”
ucap ayah vivi pelan.
“ayah harap vivi bisa mengerti dan menerima gimana kondisi keluarga sekarang,
bukan ayah menghalangi harapan vivi selama ini, tapi sekarang ayah sedang di hadapkan permasalahan yang cukup besar” ucap ayahnya lirih.
Sontak vivi kaget,
jawaban itu seolah menjadi tamparan yang amat sangat keras dan bekasnya tak mampu di hilangkan. Hati vivi hancur berkeping-keping, air mata tak lagi mampu di bendungnya tapi tak juga mampu mengeluarkan air mata itu di depan kedua orang tuanya.air mata itu hanya ada di antara mata yang mulai memerah.
“masalah apa lagi..”
ucap vivi bohong, karena sebenarnya dia sudah mengetahuinya.
“ vivi tid
ak perlu tau masalah ini, biarlah ini semua ayah yang menyelesaikan, ayah cuma minta kamu bisa mengerti dan menerima.. ”ucap ayah tenang sedang ibu hanya mengikutinya.
 “vivi dan kaka
k juga sudah tau yang sebenarnya, tapi kenapa harus vivi lagi yang menanggung resiko dari permasalahan itu….” ucap vivi kesal.
Ayah vivi terlihat sedikit bingung
ketika tau bahwa anak-anaknya suadah mengetahui permasalahan yang selama setahun ini di sembunyikan.
“bukan maksud ayah menyembunyikan tapi ini semua demi kebaikan kalian semua. Dan juga bukan maksud ayah tidak mau mengikuti niat baik vivi untuk kuliah. Mungkin ayah bisa saja memasukan vivi kuliah sekarang dengan membayarkan uang yang masih tersisa sekarang,
tapi ayah khawatir ke depannya ” ucap ayah sedikit melemah.
“vi
vi tau sendiri ayah hanya kerja bila ada proyek…” lanjut ayahnya.
“yah,,bu,,, vivi
cuma minta kuliah sekarang, kapan vivi minta ini itu seperti orang lain, kalo masalah uang khan gampang di cari, apalagi untuk niat baik. Buat nikahan kaka saja bisa yang butuh bukan 1 atau 2 juta tapi lebih dari 10 juta bisa sedangkan buat kuliah vivi tidak biasa.” ucap vivi sedikit marah dan hampir air matanya jatuh di pipinya tapi segera ia menahan dengan tanganya,
“terserah dah,,,”
ucap vivi sambil menuju kamar dan membanting pintu kamarnya dengan keras yang membuat ayah dan ibunya sedikit kaget.
Seperti biasanya  di kamarnyalah vivi menumpahkan air matanya yang sudah tidak bisa di tahan lagi sampai ia tak menyadarinya bahwa ia tertidur pulas dengan meninggalkan bekas air mata di pipi dan bantal kesayangannya itu.

Sejak saat itu vivi belum bisa berpikir jernih antara harus pasrah dengan kenyataan atau bangkit dari keterpurukan untuk meraih impian dan harapannya itu. Vivi tak berhenti di situ, vivi meminta pengertian nya kepada kakak-kakaknya, tapi jawabannya tetap sama “sebaiknya vivi mengerti keadaan semua ini” kesimpulan itu yang dapat vivi ambbila dari semua pembicaraan kakak-kakaknya. 
Vivi merasa sangat terpukul dengan semua kenyataan hidupnya sekarang yang tak bisa kuliah tahun ini. Kini senyumnya hilang seiring hilangnya harapan dan impian yang telah di pertaruhkan dengan kenyataan yang menurut vivi itu sangat kejam dan tak adil.
“mengapa hidup ini tak adil,
kenapa semua itu datang di saat tak aku inginkan,” kata hati vivi.
Hari
-harinya hanya di jalaninya dengan kemurungan dan terkadang air mata itu pun menghiasi pipinya ketika ia teringat akan kenyataan yang sangat pahit bahkan sakit itu harus ia jalaninya.
Kesedihan tidak hanya sampai di situ,
kini vivi dan keluarga harus menjual rumahnya untuk membayar utang ayahnya. Dan kembali tinggal di rumahnya yang  dulu yang semula di tempati saudaranya. Bagi vivi dan keluarga itu bukanlah hal berat karena meskipun pindah rumah toh dulu vivi juga menghabiskan masa kecilnya di rumah itu. Masalah terberat bagi vivi adalah ketika dia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa dia tidak bisa kuliah tahun ini, selebihnya bukan masalah besar baginya.
Kini vivi hidup dengan kehidupan barunya,
kehidupan seoalah di mulai dari nol lagi. Kekecewaan tetap ada di hatinya tapi itu tak membuat vivi harus terus menerus hidup dengan kekecewaan yang akan membawanya pada keterpurukan.
“aku harus bangkit dan memulai impian dan harapan baru lagi
dan aku harus bisa bertahan dalam kenyataan hidup seperti ini, aku yakin masih ada jalan menuju impian dan harapan di dunia ini” pikir vivi panjang.
“semua ini hanya sebagian kecil dari lika liku hidup yang harus di jalani oleh setiap manusia”
pikir vivi lagi.


Vivi mencoba mengembalikan senyumnya yang semula hilang di telan kesedihan,vivi mencoba menjalani hidup barunya dengan sabar dan ikhlas,karena ia tau dengan sabar dan ikhlas semua bisa di jalani meskipun pahit dan sakit sekalipun.
Tak lupa vivi selalu berdoa kepada
Allah.
“ya
Allah…kini aku tertunduk malu di hadapanmu, bukan lagi untuk mengadu tentang rasa hidup yang tak adil dan bukan lagi tentang impian dan harapan yang sangat ku inginkan, tapi aku hanya meminta semoga suatu saat aku tidak  menangis dan kecewa lagi seandainya kenyataan pahit lain harus ku jalani”
Permasalahan yang semula menjadi beban kini seolah telah merubah pola pikir vivi yang semula hanya mementingkan egonya saja,
sekarang vivi terlihat dewasa dengan pemikiranya yang baru. Sekarang vivi mengerti akan arti dari mimpi, harapan dan kenyataan. Memang kenyataan tak seindah mimpi yang di harapakan, tapi jangan pernah berhenti untuk bermimpi dan berharap karena impian dan harapan itulah yang menjadikan kita bertahan dalam hidup.
“s
emangat vivi…” ucap vivi.
  
Komentar Facebook
3 Komentar Blogger
Terima kasih sudah memasang link dibawah ini sebagai sumbernya Read more: http://denisaremania.blogspot.com/

3 komentar:

Anonim mengatakan...

butuh b.o aman? diskon besar ? terpercaya? deposit murah?
disini aja bos !

" togelpelangi.com "

PREDIKSI AKURAT DIJAMIN JP RANDOM(4D 3D 2D)
1 MINGGU 4X

HANYA UNTUK MEMBER SETIA KAMI

kenapa harus togel pelangi?
ya karena togel pelangi memberikan ;

- Diskon pemasangan besar
- Deposit murah = 20.000 / wd ; 20.000
- CS 24 jam
- Prediksi terakurat dan lengkap
- Berapapun jumlah kemenangan dibayar
- Online Game Betting toto fair 100%
- Jackpot Besar (Lansung diundi, Syarat cuma betting seperti biasa)

Sudah ada 10juta member dan bandar darat yang main di togel pelangi
hasilnya ?
Puas dengan pelayanan super cepat (Fast respon)
aman dan nyaman

yang ga bisa main
jadi jago JP terus ,

Nah kamu kapan lagi bos :D

info kontak :
D8E23B5C ( BBM )

togelpelangi (LINE )

+85581569708 ( WhatApps )

togelpelangi (WeChat )

LIVE CHAT 24 JAM ( http://www.togelpelangi.com/ )

Daftar : http://www.togelpelangi.com/daftar

Promo Jackpot ( HOTTT ) : http://www.togelpelangi.com/promo

Become a smart Player in Online Gaming (y)

Unknown mengatakan...

http://taipannnewsss.blogspot.co.id/2018/04/jatuh-cinta-pada-pasangan-berulangkali.html

QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!

Unknown mengatakan...

Hanya di ICG88.COM dimana kamu bisa mainkan berbagai permainan di HKB Gaming,IDNPLAY, dan Gudang Poker! tentunya dengan inovasi terbaik.gabung dan buktikan sendiri promo dan bonusnya :

Bonus New Member 20%
* Min Deposit IDR 50.000,-
* Max Bonus IDR 300.000,-
* TurnOver 4X TO Termasuk Modal Dan Bonus
* Bonus Di Berikan Di Depan
* Jika Tidak Mencapai Ketentuan Bonus Maka Bonus Akan Di Tarik Melalui Nominal Withdraw

Bonus Deposit Kedua & Selanjutnya 5%
* Min Deposit IDR 50.000,-
* Max Bonus IDR 100.000,-
* TurnOver 5X TO Termasuk Modal Dan Bonus
* Bonus Diberikan Di Depan

Tunggu apa lagi,gabung dan dapatkan bonus serta jackpotnya!

hubungi kami di :
BBM : e3a9c049
LINE: icg88poker
Whattsapp : 081360618788

Posting Komentar