Terima kasih sudah memasang link dibawah ini sebagai sumbernya Read more: http://denisaremania.blogspot.com/
RSS

Soe Hok Gie: Aktivis Nasionalis, Pecinta Alam dan Kematiannya di Gunung Semeru | Artikel

(Artikel) Soe Hok Gie (lahir di Djakarta, 17 Desember 1942 – meninggal di Gunung Semeru, 16 Desember 1969 pada umur 26 tahun) adalah salah seorang aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969.

Soe Hok Gie menamatkan pendidikan SMA di Kolese Kanisius. Nama Soe Hok Gie adalah dialek Hokkian dari namanya Su Fu-yi dalam bahasa Mandarin (Hanzi: 蘇福義). Leluhur Soe Hok Gie sendiri adalah berasal dari provinsi Hainan, Republik Rakyat Cina.
Ia adalah seorang anak muda yang berpendirian yang teguh dalam memegang prinsipnya dan rajin mendokumentasikan perjalanan hidupnya dalam buku harian. Buku hariannya kemudian diterbitkan dengan judul Catatan Seorang Demonstran (1983).

Hidup di antara Mimpi, Harapan dan Kenyataan | Cerpen

(Cerpen) Kehidupan bukanlah impian….
Kehidupan bukanlah khayalan…
Kehidupan adalah kenyataan…
Tapi terkadang impian dan khayalan yang membuat mereka hidup menjadi terasa nyata….

Semua orang punya impian, impian yang membuat mereka hidup, dan harapan yang membuat mereka bertahan dalam hidup. Tapi apa yang terjadi ketika impian dan harapan di pertaruhkan dengan yang namanya kenyataan. Seolah impian dan harapan itu hanya menjadi angan–angan belaka, sedang kenyataan  menjadi takdir hidup yang nyata yang harus di jalani dan di terima dengan lapang dada, tak memandang sakit bahkan terlalu pahit.
Begitupun yang terjadi dengan vivi, remaja 19 tahun lulusan SMA tahun 2012 kemarin. Vivi yang semula selalu terlihat ceria dengan senyum manisnya dan tawa candanya yang tak pernah hilang. Kini semuanya berubah vivi lebih terlihat seperti pemurung yang matanya selalu kelihatan sembab, dan tatapan matanya seolah kosong. Mungkin karena terlalu banyak menghabiskan waktunya untuk menangis dan menguras habis air matanya.
Semua itu berawal ketika impian dan harapan vivi untuk masuk ke perguruan tinggi tahun 2013 ini sirna sudah dan menjadi kegagalan ke2, setelah sebelumnya vivi  juga gagal masuk perguruan tinggi tahun 2012 lalu. Itu semua bukan lah tanpa alasan, tapi dengan alasan yang cukup tidak bisa di mengerti, satu hal yang vivi tau adalah karena semula vivi menolak masuk perguruan tinggi pilihan orang tua dan kakaknya.
"yah oke… mungkin ini konsekuensi yang harus di ambil, harus kuliah tahun depan, aku terima itu” hanya pikiran itu yang terbesit di hati vivi.

Untuk menunggu setahun itu, vivi melawati hari-harinya dengan kegiatan-kegiatan yang seadanya “yang penting bermanfaat” pikirnya selalu begitu. Yang terpenting buat vivi adalah selama tidak merasakan kebosanan pasti vivi kerjakan.
Tapi seolah rasa bosan itu tetap datang meskipun tak di undang. Untuk itu vivi memutuskan untuk mencoba untuk melamar kerja. Meskipun hanya bebekal dengan ijazah SMA yang nilainya cukup memuasakan,tapi vivi tetap optimis dengan keputusannnya itu. Pertama kali melamar kerja di sebuah restoran yang baru beberapa bulan berdiri.
“mungkin ada harapan di sana” harap vivi
“tapi teman-temanku saja yang sudah lulus S1 masih belum dapet kerja, apalagi aku yang hanya mengandalkan ijazah SMA” pikir vivi yang perasaan itu memebuat niat vivi 0% lagi.
Dengan optimis vivi meneruskan langkahnya, vivi menitipkan lamarannya kepada teman kakaknya (kal sinta namanya), sorenya pun ia menerima telepon dari kak sinta.
“vi di suruh ke rumahnya bos ntar sore jam 5” suara kak santi di sebrang telpon mengagetkan vivi.
“oke….makasih kak” jawabnya senang hati.
“yu…. masama…..” jawab kak santi lalu menutup telpon.

Kembali Mengudaranya Radio WIGA FM

(Berita) Setelah beberapa tahun vakum dalam dunia broadcast, kini Radio Wiga FM kembali mengudara dibawah keorganisasian Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Pengelola Informasi dan Publikasi (PIP) Universitas Widyagama Malang. Kembalinya Radio Wiga FM mengudara juga membangktkan semangat para Mahasiswa Widyagama untuk kembali berkarya mengembangkan kreatifitasnya dalam dunia Broadcast. Dalam motto 'The Coolest Station Radio, From Wiga Just For You' Wiga FM cukup berperan aktif dalam mempublikasikan program-program kampus Widyagama, juga menjadi sarana edukasi dan hiburan bagi pendengarnya yang biasa disebut 'Sobat Wiga'.

Wiga FM yang merupakan Radio Komunitas Kampus juga menarik perhatian bagi masyarakat sekitar, dengan terus bekerjasama dengan event lokal maupun event yang diselenggarakan oleh kampus memungkinkan Wiga FM akan terus berkembang dan kembali dikenal oleh para pendengar radio. "Kembalinya kami di udara juga tidak lepas dari dukungan semua pihak, mulai  dari kampus, mahasiswa, alumni, juga dari masyarakat yang menginginkan kami berdiri kembali" ujar Erlangga yang sebagai salah satu mahasiswa yang berperan aktif demi kembali berdirinya Radio Wiga FM.